Thursday, July 9, 2015

Contoh Makalah keanekaragaman hayati

MAKALAH MEMPELAJARI TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI















DISUSUN OLEH :
   TIRTA KUSUMAH (14151328)

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 PANGANDARAN

   Jalan raya Babakan Telp (0265) 639355 129 Kec. Babakan  Kab. Pangandaran 46396

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

            Karya tulis yang berjudul “ Makalah Memperlajari Tingkat Keanekaragaman Hayati”


Penyusun :
Tirta Kusumah



Disahkan pada tanggal : .........Oktober 2014



Guru Pembimbing                                                                               Wali Kelas


Drs. NUR BUDIMAN,M.Pd                                                       SUGIANTO, S.Pd.
NIP. 19601017 199003 1 003                                          NIP. 19711111 200312 1 005      


















KATA PENGANTAR

Puji Syukur pantas kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami telah menyelesaikan makalah Mempelajari Ciri-Ciri Morfologi Pada Serangga Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) maka dari ini kami membuat Makalah ini dengan penuh rasa syukur karena dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Terakhir, penyusun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini. Semoga mekalah ini bermanfaat bagi kita semua dalam cara menulis laporan karya tulis ilmiah yang benar. Sekian dari penulis semoga makalah ini bermanfaat.


                                                                                                Pangandaran,  September,2014

Penyusun
















DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1
1.3 Hiotesis Penelitian......................................................................................... 1
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitan.......................................................................................... 2
1.6 Metode Penelitian.......................................................................................... 2
1.7 Sistematika Penelitian.................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................... 5

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 7
4.2 Saran............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Keanekaragaman hayati yang tinggi telah diketahui berpusat di daerah-daerah tropis di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki daerah pesisir yang luas, dan karenanya keanekaragaman biota pantai yang tinggi pula. Pantai Pangandaran di pesisir selatan Jawa Barat, Indonesia, memiliki keunikan dengan adanya dua tipe pantai yang berbeda.
 Pantai Timur Pangandaran memiliki biota lamun dan substrat berpasir yang saat ini sedang dalam masa pemulihan pasca-tsunami. Adapun Pantai Barat memiliki ekosistem terumbu karang yang saat ini sudah mengalami kerusakan akibat eksploitasi. Jumlah jenis yang ditemukan di Pantai Barat sebanyak 30 spesies sedangkan di Pantai Timur sebanyak 39 spesies GASTROPODA.
Perbedaan jumlah individu antara Pantai Barat dan Pantai timur Hal ini diduga oleh adanya perbedaan pengaruh arus, nutrisi dan batuan karang antara kedua pantai tersebut sedangkan perbedaan jumlah jenis antara Pantai Barat dan Pantai Timur antara kedua pantai menunjukkan bahwa Pantai Timur memiliki keanekaragaman Gastropoda yang lebih tinggi dibandingkan di Pantai Barat.
Bedasarkan hal tersebut maka penulis tertatik untuk melakukan penelitian yang di tuangkan dalam bentuk Makalah yang berjudul “Memperlajari Tingkat Keanekaragaman Hayati”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat di ambil  suatu rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah persamaan dan perbedaan ciri-ciri abiotik maupun biotik pada ekosistem pantai Pangandaran sama..?.”
1.3  Hipotesis Penelitian
Melihat rumusan masalah tersebut maka dapat diambil Hipotesis sebagai berikut : “Menurut penelitian ciri-ciri abiotik dan biotik pada ekosistem di pantai Pangandaran akan sama”.
Jika Tingkat keanekaragaman hayati kita ketahui, maka kita akan mudah untuk mempelajarinya.

1.4  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini untuk:
1.       Penulis dapat mengetahui keanekaragaman hayati di tingkat gen,spesies,dan ekosistem;
2.      Penulis dapat mengetahui komponen komponen abiotic dan biotik apa saja yang menyusun sebuah ekosistem.
1.5  Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah:
1.      Untuk memperluas wawasan;
2.      Berlatih menyusun karya tulis ilmiah dengan cara lebih lengkap dan sistematika.

1.6  Metode Penelitian
             Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan, cara analisa data, dan membaca buku pelajaran.
1.7  Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN :
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Hipotesis Penelitian
1.4  Tujuan Penelitian
1.5  Manfaat Penelitian
1.6  Metode Penelitian
1.7  Sistematika Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP :
4.1 Kesimpulan
4.1 Saran

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.      Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan REVOLUSI BIRU.
Ciri-ciri :
a.       Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl`(55%), namun kadar garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang rendah (di laut beriklim dingin). 
b.      Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

Pembagian Daerah Ekosistem Air Laut
- Daerah Litoral / Daerah Pasang Surut:
Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota yang hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.
- Daerah Neritik:
Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat ditembus cahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai 200 m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos.
- Daerah Batial atau Daerah Remang-remang:
Kedalamannya antara 200 - 2000 m, sudah tidak ada produsen. Hewannya berupa nekton.
- Daerah Abisal:
Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m. Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak terdapat produsen.
Komponen Abiotik: Air laut, karang, dan cahaya matahari.

2.      Jika didefenisikan, maka ekosistem pantaitak lain adalah sebuah kesatuan di alam dimana semua komponen baik itu abiotik maupun biotik saling berinteraksi dan memungkinkan terjadinya aliran energi. Selain itu, interkasi tersebut juga membentuk sebuah struktur biotik juga siklus materi antara abiotik dan biotik. Sebagai sebuah ekosistem, unsur-unsur atau komponen yang tercakup di dalam ekosistem pantai antara lain:
Komponen abiotik mencakup : suhu, cahaya, iklim, bebatuan sedimen, air dan lain-lain.
Komponen produsen seperti misalnya alga lat, lamun, bakau dan masih banyak lagi lainnya.
Komponen Konsumen misalnya kerang, ikan, udang dan masih banyak lagi lainnya.
Komponen pengurai atau decomposer misalnya virus, jamur dan bakteri.
Terumbu karang merupakan habitat bagi beragam biota, sebagai berikut:
(1) beraneka ragam avertebrata (hewan tak bertulang belakang), terutama karang batu (stony coral), juga berbagai krustasea, siput dan kerang-kerangan, ekinodermata (bulu babi, anemon laut, teripang, bintang laut dan leli laut)
(2) beraneka ragam ikan: 50 ¨C 70% ikan kornivora oportunik, 15% ikan herbivora, dan sisanya omnivora
(3) reptil, umumnya ular laut dan penyu laut; dan (4) ganggang dan rumput laut, yaitu: algae hijau berkapur, algae karolin dan lamun (Bengen, 2002).
Beberapa kelompok ikan yang paling paling sering terlihat di terumbu karang, adalah:
(1) Subordo Labroide, famili: Labrides (ikan cina-cina), Scaridae (ikan kakak tua), Pomacentridae (ikan betook)
(2) Subordo Acanthuroidei, famili: Acanthuridae (butana/surgeon fish), Siganidae (beronang), dan Zanclidae (Moorish idol)
(3) Subordo Chaetodontoidei, famili: Chaetodontidae (kepe-kepe/butterfly fish), Pomacantidae (kambing-kambing/angel fish)
(4) Famili Blennidae dan gobiidae yang bersifat demersal dan menetap
(5) Famili Apogonidae (ikan beseng), nocturnal, memangsa avertebrata terumbu dan ikan kecil
(6) Famili Ostraciidae, Tetraodontidae, dan Balestide (ikan pakol) yang menyolok dalam bentuk dan warnanya
(7) pemangsa dan pemakan ikan (Piscivorous) yang besar jumlahnya dan bernilai ekonomis tinggi, meliputi famili: Serranidae (kerapu), Lutjanidae (kakap), Lethrinidae (lencam), dan Holocentridae (suanggi).







BAB III
PEMBAHASAN
No.
Jenis Organisme
Manfaat
Keterangan
Nama Daerah
Nama Ilmiah
1.
Pohon Pandan
-
 Daunnya yang dikeringkan dipakai sebagai bahan baku anyaman, baik untuk tikar maupun topi pandan.

2.
Pohon Kelapa
Cocos nucifera
 Meningkatkan Sistem Imun Pada Tubuh. Dengan mengkonsumsi buah kelapa akan berdampak besar pada meningkatnya sistem imun atau kekebalan tubuh yang anda miliki. Sehingga tubuh tidak mudah terjangkit oleh berbagai jenis penyakit. Ini dikarenakan, buah kelapa bersifat antivirus, anti bakteri serta anti jamur.


3.
Pohon Mangrove
 Rhizophora
 Untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami.

4.
Ikan Layang
Decapterus
 Ikan Layang mengandung energi sebesar 109 kilokalori, protein 22 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 1,7 gram, kalsium 50 miligram, fosfor 150 miligram, dan zat besi 2 miligram.

5.
Bintang Laut

Velatida
-

6.
Ketapang
Terminalia catappa
 Sebagai bahan pewarna hitamdan juga untuk membuat tintaPepagan menghasilkan zat pewarna kuning kecoklatan sampai warna zaitun, dan mengandung 11–23% tanin; sementara daun-daunnya mengandung 12 macam tanin yang dapat dihidrolisis.

7.
Terumbu karang 
Coral Reef
sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning), batu karang,


8.
Ikan Kerapu
disambiguasi
 Mengkonsumsi ikan kerapu akan memberi manfaat bagi kesehatan yakni mampu mengurangi risiko penyakit jantung koroner

9.
Udang
 crustaceae
  Kandungannya yang tertinggi berturut-turut sesuai dengan persentase kebutuhan harian (daily value) adalah vitamin D (38%), vitamin B12 (19%), Niacin (13%), vitamin E (5%), vitamin B6 (5%), vitamin A (4%), vitamin C(3%), dan lain-lain.

10.
Kepiting
infraordo
 Kandungan protein yang tinggi berfungsi vital bagi tubuh sebagai pembentuk enzim, pembentukan sel organ dan otot, pembentuk hormon, perbaikan sel yang rusak, pengatur metabolisme, dan pembentuk sistem kekebalan tubuh.

                                                                                                                                      










BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapt penulis simpulkan bahwa setiap ekosistem memiliki unsur penyususn biotik dan abiotic yang berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberappa hal, yakni antara lain adalah factor lingkungan dan sekitarnya.
a.      Sebutkan keanekaragaman ekosistem yang telah anda amati !
-Pohon Pandan                  - Ketapang
- Pohon Kelapa                 - Terumbu karang 
- Pohon Mangrove            - Ikan Kerapu
-Ikan Layang                     - Udang

- Bintang Laut                   - Kepiting

b.      Adakah persamaan dan perbedaan ciri – ciri abiotic maupun biotik pada ekosistem ekosistem tersebut? Bila ada, jelaskan
Ada. Pada tumbuhan yang berbeda spesies antara pandan dan kelapa Tulang daunnya sejajar.

c.       Jelaskan keanekaragaman spesies yang terdapat pada ekosistem yang telah anda amati !
 Ciri-ciri Ekosistem Pantai

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama ekosistem pantai yang sehat dan baik, antara lain: 
Garis pantai permanen terjaga dengan baik, yakni wilayah laut yang berbatasan dengan daratan.
Terdapat kawasan ekosistem mangrove dengan jumlah ideal 30% dari jumlah total luas pesisir.
Terdapat pola usaha budidaya jenis air payau dengan berpegang pada wawasan lingkungan yang baik.
Pencemaran pantai bisa dikendalikan secara baik dengan metode alamiah atau dengan campur tangan manusia.
Pantai berperan sebagai rumah yang baik bagi mahluk hidup dan bisa menjadi sumber penghidupan bagi manusia di sekitarnya.
d.      Adakah organisme yang spesiesnya berbeda, tetapi memiliki ciri – ciri fisik yang sama? Bila ada, sebutkan dan jelaskan golongannya? (nama family atau genus)
Tidak ada.
e.       Adakah organisme yang satu spesies yang hidup dalam ekosistem yang berbeda? Bila ada, sebutkan !
Ada,contojnya ikan kerapu dapat hidup pada air tawar walupun ikan kerapu habitat aslinya adalah air asin.
f.       Berdasarkan data dalam tabel, dapatkah anda menemukan keanekaragaman genetic diantara spesies – spesies yang anda amati?
Dapat.
g.      Dari organisme yang telah anda tuliskan, manakah yang bermanfaat sebagai bahan pangan, sandang, papan, obat – obatan, kosmetik, industry, juga bermanfaat dalam aspek kultural budaya dan ekologi?
Ada beberapa tanaman yang dapat di pakai sebagai industri contohnya Pohon Pandan duri untuk kerajinan tikar.
h.      Sebutkan ekosistem lain yang tidak anda amati, tetapi terdapat diwilayah tempat anda tinggal. Jelaskan ciri ciri biotik dan abiotiknya!
Ekosistem sawah. Ciri biotiknya adalah terdapat tanaman padi dan palawija (jika ada), sedangkan ciri abiotiknya adalah terdapat tanah lumpur sebagai tempat tumbuhnya tanaman padi.


4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1.      Untuk penelitian selanjutnya di harapkan peneliti lebih menyusun Laporan agar lebih mudah di pelajari;
2.      Kapada penulis selanjutnya agar memperhatikan teknik penulisan yang baik;dan
3.      Untuk penulis selanjutnya agar mencari dan mengamati ekosistem  dengan teliti.











DAFTAR PUSTAKA
Gusti : http://gusti0909.wordpress.com/2010/03/31/interaksi-di-ekosistem-terumbu-karang-pantai-pangandaran/
Rizal : http://rizalfzi.wordpress.com/2010/03/31/ekosistem-terumbu-karang-di-pangandaran-jawa-barat/
Dede : http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mari-belajar-mengenal-ekosistem-pantai.html
Elda : https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130112235138AASjz6D

0 komentar:

Post a Comment