Thursday, July 9, 2015

Cara membuat laporan dengan baik dan benar

MAKALAH PERBANDINGAN PUISI ASMARADANA KARYA GOENAWAN MOHAMAD DAN CERITA RAKYAT DAMARWULAN






DISUSUN OLEH :
1.      TIRTA KUSUMAH 



PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 PANGANDARAN

   Jalan raya Babakan Telp (0265) 639355 129 Kec. Babakan  Kab. Pangandaran 46396


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah laporan yang berjudul “Resume Materi Sosiologi Semester I”, sebagai salah satu tugas sosiologi.
Terimakasih penulis panjatkan kepada berbagai pihak yang telah membantu dan memberi dukungan serta semangat sehinnga karya tulis ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis tidak menutup diri terhadap saran, kritik atau masukan yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Dengan segala keterbatasannya, penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.


Pangandaran, Februari 2015


Penulis


LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

        Karya tulis yang berjudul “MAKALAH PERBANDINGAN PUISI ASMARADANA KARYA GOENAWAN MOHAMAD DAN CERITA RAKYAT DAMARWULAN


Penyusun :
Tirta Kusumah



Disahkan pada tanggal : .........September 2014



Guru Pembimbing                                                                               Wali Kelas


Drs. NUR BUDIMAN,M.Pd                                                   SUGIANTO, S.Pd.
NIP. 19601017 199003 1 003                                          NIP. 19711111 200312 1 005       

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Setiap teks merupakan perpaduan kutipan-kutipan dan merupakan penyerapan serta  perubahan bentuk teks-teks lain. Terkait dengan pernyataan di atas, Goenawan  Mohamad sebagai salah seorang dari sederetan Penyair Indonesia telah memberi warna cukup kuat dalam perpuisian di Indonesia dengan beberapa  hasil karyanya. Sebagai contoh yaitu puisi “Asmaradana”. Penyair ini menciptakan Puisi tersebut dengan Mitos yang telah ada (Darmawulan) dengan tema yang masih cukup relavan Dengan Tujuan menghindarkan kebosanan Pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat di ambil  suatu rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah Puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad dan Cerita Rakyat Damarwulan memiliki kesamaan?.”
1.3  Hipotesis Penelitian
Melihat rumusan masalah tersebut maka dapat diambil Hipotesis sebagai berikut : “Puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad dan Cerita Rakyat Darmawulan akan memiliki kesamaan?”.
Jika letak persamaan maupun perbedaan antara Cerita Rakyat Damarwulan dan Puisi Asmaradana diketahui, maka persamaan maupun perbedaannya akan sama.
1.4  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini untuk:
1.      Mengetahui apakah puisi Asmaradana Karya Goenawan Mohamad dan cerita rakyat Damarwulan memiliki kesamaan.
2.      Meningkatkan ilmu tentang Puisi

1.5  Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah:
1.      Untuk memperluas wawasan
2.      Berlatih menyusun karya tulis ilmiah dengan cara lebih lengkap dan sistematika.
1.6  Metode Penelitian
             Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan, cara analisa data, dan membaca buku pelajaran.
1.7  Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN :
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Hipotesis Penelitian
1.4  Tujuan Penelitian
1.5  Manfaat Penelitian
1.6  Metode Penelitian
1.7  Sistematika Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP :
4.1 Kesimpulan
4.1 Saran





BAB II
KAJIAN PUSTAKA
             Puisi adalah suatu bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan di susun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa yakni dengan mengonsentrasikan fisik dan struktur batin (Herman J. Waluyo: 1991).
             Menurut Z.F Zulfahnur (1996:81) puisi merupakan ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair mengenai kehidupan manusia,alam,dan tuhan melalui media bahasa yang estetis secara terpadu dan untuk didapatkan kata-katanya dalam bentuk teks.
             Ada pun cerita rakyat menurut KBBI adlah cerita zaman dahulu di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan.



















BAB III
PEMBAHASAN
                     Berikut ini adalah hasil intepretasi puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad.
ASMARADANA
Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih kembali menampakan bimasakti yang jauh. Tapi di antara mereka berdua, tidak ada yang berkata-kata.
                     Lalu ia ucapkan perpisahan itu, kematian itu. Ia melihat peta nasib, perjalanan, dan sebuah peperangan yang tidak semuanya disebutkan.
                   Lalu ia tahu, perempuan itu tak akan menangis. Sebab bila esok pagi pada rumput halaman ada tapak yang menjauh ke Utara, ia takkan mencatat yang telah lewat dan yang akan tiba karena ia takkan berani lagi.
                   Anjasmara, adikku, tinggallah seperti dulu, bulan pun lamban dalam angin, abai dalam waktu. Lewat remang dan kunang-kunang, kaulupakan wajahku, kulupakan wajahmu.
                        (Sumber: Buku Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa, 2002)








BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab III dapat disimpulkan bahwa:
a.       Isi Asmaranda merupakan bagian dari kisah Damarwulan;
b.      puisi Asmarandana karya Goenawan Mohamad dan cerita rakyat Damarwulan sama-sama menceritakan tokoh Damarwulan dan Anjasmara;
c.       puisi Asmarandana merupakan bagian dari kisah kecil Damar Wulan;
d.      perbedaan bentuk dua karya tersebut hanya pada kapasitas penceritaannya yaitu puisi Asmaradana hanya menceritakan peristiwa Damarwulan dengan Anjasmara, sedangkan cerita rakyat Damarwulan merupakann cerita utuh; dan
e.       Goenawan Mohamad dalam menulis puisi Asmaradana menggunakan cerita rakyat Damarwulan sebagai penimbul ide atau induk cerita.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1.      Untuk penulisan puisi selanjutnya dibuat dengan lebih menarik agar pembaca tidak merasa bosan; dan
2.      untuk kata-katanya tidak berbelit belit agar pendengar paham isi puisi tersebut.




DAFTAR PUSTAKA
Herman J.Waluyo. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
________________.2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Z.F. Zulfahnur. 1996. Teori Sastra . Jakarta: Depdikbud.
_____________.1996. Sastra Bandingan. Jakarta: Depdikbud. 

0 komentar:

Post a Comment