Thursday, February 13, 2014

Jangan Pernah untuk menjadi Tamak

Jangan Pernah Untuk berbuat tamak

Pada suatu hari hiduplah seorang petani di sebuah desa, ia sangat miskin namun ia selalu berdoa dan bekerja dengan keras walaupun kehidupannya sangat sulit. Pada suatu hari ia pergi ke sebuah ladang yang akan di garapnya sebelum ia berangkat ia tak lupa searapan dengan sebuah singkong yang di goreng, setelah ia selesai dengan sarapannya ia pun berangkat menuju ladang yang akan ia garap, saat ia berjalan ia menyapa warga sekitar setelah ia sampai di ladang ia bekerja dan melanjutkan pekerjaan ia kemarin yang belum selesai ia berkata “aku akan menyelesaikan pekerjaan ini agar aku mendapatkan uang yang banyak” dan akhirnya ia pun memulai dengan memacul tanah yang sedang ia Garap. 
Setelah ia selesai menggarap ladang itu akhirnya iapun selesai dengan pekerjaannya dan iapun segera pergi dari ladang itu menuju rumah pak Lurah untuk mengambil upah atas kerja keras-nya lalu pak lurah berkata “ini uang untuk kamu terimakasih sudah mau bekerja” ia menjawab “terimakasih pak allhamdulilah akhirnya aku punya uang untuk membeli Beras” lalu iapun pergi saat ia berjalan ia menemukan koper yang nampaknya terjatuh dan akhirnya ia-pun membuka koper itu dan ia terkejut karena ia menemukan uang yang cukup banyak di dalam koper itu dan iapun segera membawa koper itu ke rumahnya saat ia tiba dirumahnya ia berkata “hahahaha akhirnya aku Kaya semua orang di Desa ini akan patuh kepada ku dan tidak akan ada yang bisa mengalahkan kekayaan ku Hahahaha” dan iapun menyembunyikan Koper itu dan tidak memberitahukan bahwa ia menemukan uang kepada lurah setempat. 
Dua hari kemudian ia memperbaiki rumahnya ia membuat usaha yang cukup besar dan akhirnya ia pun kaya dan membuat dia sombong. Pada suatu hari ia bertemu dengan nenek-nenek yang sudah renta nenek itu berkata “tuan tolong saya beri saya, saya belum makan seharian ini tolong saya tuan” lalu pria itu pun berkata “AH Dasar kamu Nenek Nenek tak berguna sudah bau tanah gitu masih minta minta seharusnya kamu itu kerja bukannya minta minta” sambil ia mendorong nenek renta itu ke tanah lalu Nenek berkata “dasar kamu anak muda yang sombong semoga tuhan membalas prilakumu itu padaku” dan tiba tiba nenek itupun menghilang dari hadapan pria itu. Satu bulan berlalu ia pergi ke perusahaan ia dan mendapatkan tagihan Hutang yang benyak dan ia akan bangkrut dan benar saja ia pun bangkrut semua perusahaan ia di sita oleh bank dan ia tidak punya apa apa lagi seperti dulu dan akhirnya dia menjadi Gelandangan Yang lebih susah dari pada nenek nenek dulu. Dan akhirnya iapun tersadar bahwa ia tidak boleh Tamak dan Sombong dan akhirnya dia sangat menyesal dan iapun meninggal karena kelaparan.
Kesimpulannya Kita hidup di Dunia tidak boleh untuk Berbuat Tamak dan jaga kita tidak boleh Sombong.


Sekian Edisi cerpen kali ini terimakasih telah membaca. :D

0 komentar:

Post a Comment