Tuesday, February 25, 2014

Cara membuat Laporan Observasi Hutan Mangrove

LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI HUTAN MANGROVE
PANGANDARAN














DI BUAT OLEH:

NAMA : TIRTA KUSUMAH
KELAS :  9A
SEKOLAH :  SMP NEGERI 1 PANGANDARAN





KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan observasi di taman nasional gunung ceremai tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tidak lupa kami sampaikan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan syafa’at bagi kita membimbing dari zaman kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Kami sadar dalam penyusunan laporan observasi ini masih jauh dari sempurna, mudah -mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran selalu kami tunggu guna kesempurnaan.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada segenap teman - teman yang telah membantu baik secara moril maupun tenaga guna penyelesaian laporan observasi ini. Juga kepada pihak terkait yang membantu kelancaran penyusunan laporan observasi ini kami ucapkan banyak terima kasih.
Akhirnya kami selaku penyusun laporan observasi ini mengucapkan permohonan maaf yang sebesar - besarnya apabila dalam penyusunan laporan observasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Pangandaran, 09 November 2013
Penyusun



















BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HUTAN mangrove adalah hutan yang berada di daerah tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga lantai hutannya selalu tergenang air. Menurut Steenis (1978) mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh di antara garis pasang surut. Nybakken (1988) bahwa hutan mangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu komunitas pantai tropik didominasi oleh beberapa spesies pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin.
Beberapa jenis umum yang dijumpai di Indonesia adalah Bakau (Rhizophora), Api-api(Avicennia), Pedada(Sonneratia), Tanjang (Bruguiera), Nyirih (Xylocarpus).
Komposisi jenis tumbuhan penyusun ekosistem ditentukan oleh beberapa faktor lingkungan, terutama jenis tanah, genangan pasangan pasang surut dan salinitas (Bengen 2001). Pada wilayah pesisir yang terbuka, jenis pohon yang dominan dan merupakan pohon perintis umumnya adalah api-api dan pedada. Api-api lebih senang hidup pada tanah berpasir agak keras, sedangkan pedada pada tanah yang berlumpur lembut. Pada daerah yang terlindung dari hempasan ombak, komunitas mangrove biasanya didominasi oleh pohon bakau. Lebih kearah daratan (hulu), pada tanah lempung yang agak pejal biasanya tumbuh komunitas tanjang. Nipa (Nypa) merupakan sejenis palma dan merupakan komponen penyusun ekosistem mangrove sering kali tumbuh di tepian sungai lebih ke hulu, pengaruh aliran air tawar dominan. Komunitas Nipa(Nypa fruticans) tumbuh secara optimal di kiri kanan sungai-sungai besar Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya. Parameter lingkungan yang utama yang menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan mangrove adalah:
Ø Pasokan air tawar dan salinitas
Ø Stabilitas substrat
Ø Pasokan nutrien
Ketersediaan air tawar dan salinitas (kadar garam) mengendalikan efisiensi metabolisme dari ekosistim mangrove. Ketersediaan air bergantung pada:
Ø Frekuensi dan volume aliran air tawar
Ø Frekuensi dan volume pertukaran pasang surut
Ø Tingkat evavorasi
Stabilitas substrat, kondisi yang diperlukan bagi pertumbuhan mangrove adalah nibah (ratio) antara laju erosi dan pengendapan sedimen, yang sangat dipengaruhi oleh kecepatan aliran air tawar dan muatan sedimen yang dikandungnya, laju pembilasan oleh arus pasang surut, dan gaya gelombang. Sedang pasokan nutrien bagi ekosistem mangrove ditentukan oleh berbagai proses yang saling yang terkait, meliputi input/export dari ion-ion mineral anorganik dan bahan organik serta pendaurulangan nutrien secara internal melalui jaring makanan berbasis detritus. Konsentrasi relatif dan nisbah (ratio) optimal dari nutrien yang diperlukan untuk pemeliharaan produktivitas ekosistem dan ditentukan oleh :
Ø Frekuensi,jumlah dan lamanya penggenangan oleh air asin atau air tawar

Ø Dinamika sirkulasi internal dari kompleks detritus (Odum 1982)
Secara biologi yang menyangkut rantai makanan, ekosistem mangrove merupakan produsen primer melalui serasah yang dihasilkan. Serasah hutan setelah melalui dekomposisi oleh sejumlah mikroorganisme, menghasilkan detritus dan berbagai jenis fitoplankton yang akan dimanfaatkan oleh konsumen primer yang terdiri dari zooplankton, ikan dan udang, kepiting sampai akhir dimangsa oleh manusia sebagai konsumen utama. Vegetasi hutan mangrove juga merupakan pendaur ulang hara tanah yang diperlukan bagi tanaman.
B. Tujuan
Mendeskripsikan karakteristik hutan mangrove
Mengidentifikasi pola interaksi pada ekosistem yang berada di hutan managrove
Mengidentifikasi struktur tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah.
Mengidentifikasi dominasi hewan tingkat tinggi dan hewan tingkat rendah.
Mengidentifikasi temuan-temuan/permasalahkan yang ditemukan di tempat observasi dan solusi permasalahan masalah
Memprediksi dan mempersentasikan mengenai keragaman jeenis, kepadatan, dominasi.



















BAB II
Tinjauan Teori
A. Pengertian Hutan Mangrove
Hutan bakau atau hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjolyang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob.
Hutan Bakau (mangrove) merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur (Bengen, 2000). Sementara ini wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah dimana daratan berbatasan dengan laut. Batas wilayah pesisir di daratan ialah daerah-daerah yang tergenang air maupun yang tidak tergenang air dan masih dipengaruhi oleh proses-proses bahari seperti pasang surutnya laut, angin laut dan intrusi air laut, sedangkan batas wilayah pesisir di laut ialah daerah-daerah yang dipengaruhi oleh proses-proses alami di daratan seperti sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut, serta daerah-daerah laut yang dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia di daratan seperti penggundulan hutan dan pencemaran.
B. Karakteristik Ekosistem Mangrove
Karakteristik terpenting dari penampakan hutan mangrove, terlepas dari habitatnya yang unik, adalah :
memiliki jenis pohon yang relatif sedikit.
memiliki akar tidak beraturan (pneumatofora) misalnya seperti jangkar melengkung dan menjulang pada bakau Rhizophora spp, serta akar yang mencuat vertikal seperti pensil pada pidada Sonneratia spp. dan pada api-api Avicennia spp.
memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau dapat berkecambah di pohonnya, khususnya pada Rhizophora.
memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.
Sedangkan tempat hidup hutan mangrove merupakan habitat yang unik dan memiliki ciri-ciri khusus, diantaranya adalah :
tanahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari atau hanya tergenang pada saat pasang pertama;
tempat tersebut menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat;
daerahnya terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat;
airnya berkadar garam (bersalinitas) payau (2 - 22 o/oo) hingga asin.

C. Karakteristik Fisik Yang Penting Habitat Hutan Mangrove
Hutan mangrove mempunyai tajuk yang rata dan rapat serta memiliki jenis pohon yang selalu berdaun. Keadaan lingkungan di mana hutan mangrove tumbuh, mempunyai faktor-faktor yang ekstrim seperti salinitas air tanah dan tanahnya tergenang air terus menerus. Meskipun mangrove toleran terhadap tanah bergaram (halophytes), namun mangrove lebih bersifat facultative daripada bersifat obligative karena dapat tumbuh dengan baik di air tawar. Mangrove juga berbeda dari hutan darat, dalam hal ini jenis-jenis mangrove tertentu tumbuh menggerombol di tempat yang sangat luas. Disamping Rhizophora spp, jenis penyusun utama mangrove lainnya dapat tumbuh secara “coppice”. Asosiasi hutan mangrove selain terdiri dari sejumlah jenis yang toleran terhadap air asin dan lingkungan lumpur, bahkan juga dapat berasosiasi dengan hutan air payau di bagian hulunya yang hampir seluruhnya terdiri atas tegakan nipah Nypa fruticans.
D. Manfaat dan Fungsi Mangrove
Kawasan pesisir dan laut merupakan sebuah ekosistem yang terpadu dan saling berkolerasi secara timbal balik (Siregar dan Purwaka, 2002). Masing-masing elmen dalam ekosistem memiliki peran dan fungsi yang saling mendukung. Kerusakan salah satu komponen ekosistem dari salah satunya (daratan dan lautan) secara langsung berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem keseluruhan. Hutan mangrove merupakan elemen yang paling banyak berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan pencemar.
Secara Fisik
1) Penahan abrasi pantai.
2) Penahan intrusi (peresapan) air laut.
3) Penahan angin.
4) Menurunkan kandungan gas karbon dioksida (CO2) di udara, dan bahan-bahan pencemar di perairan rawa pantai.
5) Penyerapan karbon. Proses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.
6) Memelihara iklim mikro. Evapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga kelembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.
7) Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam. Keberadaan hutan bakau dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi alam.
8) Pengendapan lumpur. Sifat fisik tanaman pada hutan bakau membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.
9) Penambah unsur hara. Sifat fisik hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.


10) Penambat racun. Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses penambatan racun secara aktif
Secara Biologi
1) Tempat hidup (berlindung, mencari makan, pemijahan dan asuhan) biota laut seperti ikan dan udang).
2) Sumber bahan organik sebagai sumber pakan konsumen pertama (pakan cacing, kepiting dan golongan kerang/keong), yang selanjutnya menjadi sumber makanan bagi konsumen di atasnya dalam siklus rantai makanan dalam suatu ekosistem.
3) Tempat hidup berbagai satwa langka, seperti burung. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus).
4) Sumber plasma nutfah. Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untuk memelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.
5) Memelihara proses-proses dan sistem alami. Hutan bakau sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.
Secara Sosial dan Ekonomi
1) Tempat kegiatan wisata alam (rekreasi, pendidikan dan penelitian). Hutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Selain itu, dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hutan mangrove berperan sebagai laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.
2) Penghasil kayu untuk kayu bangunan, kayu bakar, arang dan bahan baku kertas, serta daun nipah untuk pembuatan atap rumah.
3) Penghasil tannin untuk pembuatan tinta, plastik, lem, pengawet net dan penyamakan kulit.
4) Penghasil bahan pangan (ikan/udang/kepiting, dan gula nira nipah), dan obat-obatan (daun Bruguiera sexangula untuk obat penghambat tumor, Ceriops tagal dan Xylocarpus mollucensis untuk obat sakit gigi, dan lain-lain).
5) Tempat sumber mata pencaharian masyarakat nelayan tangkap dan petambak., dan pengrajin atap dan gula nipah.
6) Transportasi. Pada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.kesimpulan
Hutan bakau sebagai salah satu dari tipe formasi hutan, adalah komunitas hutan tersendiri yang merupakan tumbuhan utama intertidal tropic, dan terdiri atas banyak flora dan fauna yang hidup di area sub tropic pesisir pantai. Dengan demikian dapat dipahami keberadaannya yang khas dan tempat tumbuhnya terbatas sehingga perlu diamankan dari berbagai bentuk intervensi.Hutan bakau dengan keragaman hayatinya juga menyimpan khazanah ilmu pengetahuan tentang flora dan fauna yang memiliki makna bagi kebutuhan hidup manusia dalam berbagai aspeknya.
B.Saran
Sebagai manusia kita harus Salingberbagi dengan alam dan juga harus saling mengerti kita sebagai manusia jangan lah menebang pohon sembarangan dan terlalu Banyak memotong pohon karena tidak akan baik bagi kehidupan





















DAFTAR PUSTAKA

Continue reading Cara membuat Laporan Observasi Hutan Mangrove

Thursday, February 20, 2014

Cara pasang Bener Iklan di Blog

Selamat Siang Sobat kali ini saya akan post bagaimana cara Pasang Bender Iklan Di Blog anda memang zaman sekarang itu tekhnologi sudah mulai modern terus menghasilkan uang juga semakin mudah contohnya saja lewat pemasangan iklan di Blog anda cuman pasang iklan aja bisa menghasilkan banyak uang cuy
Yuk langsung saja menuju hal utama:
1.      Masuk dulu ke Bloger
2.      Setelah masuk selanjutnya ke Tata Letak
3.      Lalu Tambah Widget
4.      Cari HTML java Script
5.      Setalah selesai copylah Scrpt Di bawah  ini :
<a href="https://www.facebook.com/tirta.kusumah.52?ref=tn_tnmn" target="_blank" title="Pasang Iklan Anda Disini"><img alt="Pasang Iklan Murah Hanya Disini !" border="0" height="125px" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-62sWlRlwR-DZx1Cs5kr5yhJb2Bs0NzkX2ctvdbyb-B4jrXc3EDyTMSBCGlUhWV0wozeo7dq33c0q2Mkzarssv6X0WqgWI9gUhSZtLZ_ZdL-g10EzOu_ZZIIzkOSPJUhPC73OijbKVGc/s1600/pasang+iklan+disini.jpeg"width="125px" /></a>
6.      Tapi untuk : href=https://www.facebook.com/tirta.kusumah.52?ref=tn_tnmn silahkan ganti dengan alamat facebook anda
7.      height="125px" ini gunanya untuk ganti ukuran Baner Iklan anda
Sekian kiriman dari saya semoga dapat membantu anda untuk menambah penghasilan

Mudah kan..? tinggal tunggu duit aja deh :D
Continue reading Cara pasang Bener Iklan di Blog

Thursday, February 13, 2014

Akibat Letusan Gunung Kelud Sampai ke Pangandaran

Jumat 14 Februari 2014
Selamat Siang Sobat, kali ini saya akan memosting tentang kejadian meletusnya gunung kelud di Jawa Timur ternyata bukan saja di jawa tengah namun sampai ke Jawa Tengah, Dan juga Ke Jawa Barat Bahakan Daerah Kabupaten Pangandaranpun terkena Imbasnya sejak pukul 08.00 WIB dan hujan abu inipu berlangsung sampai 4 Jam lamanya sehingga membuat aktivitas sebagaian warga Pangandaran terganggu oleh Hujan abu Vulkanik ini turtur seorang warga hujan abu Vulkanik ini sangat mengganggu penafasan apalagi nbagi anak kecil tapi hal ini menguntungkan karena dapat menembah penghasilan saya yang berjualan masker.
Memang tebal abu vulkanik ini tidak terlalu tebal namun abu yang berterbangan inilah yang menggangu warga apalagi bagi perbangan, namun kegiatan Belajar masih seperti biasa namun para siswaanya diharuskan menggunakan masker kareena bisa berbahaya bagi kesehatan Paru-Paru.

Demikianlah Posting dari saya Semoga bermanfaat ambil sisi Positifnya dan buang sisi Negatifnya.
Continue reading Akibat Letusan Gunung Kelud Sampai ke Pangandaran

Jangan Pernah untuk menjadi Tamak

Jangan Pernah Untuk berbuat tamak

Pada suatu hari hiduplah seorang petani di sebuah desa, ia sangat miskin namun ia selalu berdoa dan bekerja dengan keras walaupun kehidupannya sangat sulit. Pada suatu hari ia pergi ke sebuah ladang yang akan di garapnya sebelum ia berangkat ia tak lupa searapan dengan sebuah singkong yang di goreng, setelah ia selesai dengan sarapannya ia pun berangkat menuju ladang yang akan ia garap, saat ia berjalan ia menyapa warga sekitar setelah ia sampai di ladang ia bekerja dan melanjutkan pekerjaan ia kemarin yang belum selesai ia berkata “aku akan menyelesaikan pekerjaan ini agar aku mendapatkan uang yang banyak” dan akhirnya ia pun memulai dengan memacul tanah yang sedang ia Garap. 
Setelah ia selesai menggarap ladang itu akhirnya iapun selesai dengan pekerjaannya dan iapun segera pergi dari ladang itu menuju rumah pak Lurah untuk mengambil upah atas kerja keras-nya lalu pak lurah berkata “ini uang untuk kamu terimakasih sudah mau bekerja” ia menjawab “terimakasih pak allhamdulilah akhirnya aku punya uang untuk membeli Beras” lalu iapun pergi saat ia berjalan ia menemukan koper yang nampaknya terjatuh dan akhirnya ia-pun membuka koper itu dan ia terkejut karena ia menemukan uang yang cukup banyak di dalam koper itu dan iapun segera membawa koper itu ke rumahnya saat ia tiba dirumahnya ia berkata “hahahaha akhirnya aku Kaya semua orang di Desa ini akan patuh kepada ku dan tidak akan ada yang bisa mengalahkan kekayaan ku Hahahaha” dan iapun menyembunyikan Koper itu dan tidak memberitahukan bahwa ia menemukan uang kepada lurah setempat. 
Dua hari kemudian ia memperbaiki rumahnya ia membuat usaha yang cukup besar dan akhirnya ia pun kaya dan membuat dia sombong. Pada suatu hari ia bertemu dengan nenek-nenek yang sudah renta nenek itu berkata “tuan tolong saya beri saya, saya belum makan seharian ini tolong saya tuan” lalu pria itu pun berkata “AH Dasar kamu Nenek Nenek tak berguna sudah bau tanah gitu masih minta minta seharusnya kamu itu kerja bukannya minta minta” sambil ia mendorong nenek renta itu ke tanah lalu Nenek berkata “dasar kamu anak muda yang sombong semoga tuhan membalas prilakumu itu padaku” dan tiba tiba nenek itupun menghilang dari hadapan pria itu. Satu bulan berlalu ia pergi ke perusahaan ia dan mendapatkan tagihan Hutang yang benyak dan ia akan bangkrut dan benar saja ia pun bangkrut semua perusahaan ia di sita oleh bank dan ia tidak punya apa apa lagi seperti dulu dan akhirnya dia menjadi Gelandangan Yang lebih susah dari pada nenek nenek dulu. Dan akhirnya iapun tersadar bahwa ia tidak boleh Tamak dan Sombong dan akhirnya dia sangat menyesal dan iapun meninggal karena kelaparan.
Kesimpulannya Kita hidup di Dunia tidak boleh untuk Berbuat Tamak dan jaga kita tidak boleh Sombong.


Sekian Edisi cerpen kali ini terimakasih telah membaca. :D
Continue reading Jangan Pernah untuk menjadi Tamak

Contoh Menulis Karya Ilmiah dan lembar Persetujuan


LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
            Karya tulis yang berjudul “MAKALAH PERBANDINGAN PUISI ASMARADANA KARYA GOENAWAN MOHAMAD DAN CERITA RAKYAT DAMARWULAN”
ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi Tugas harian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Pangandaran dan dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai karya tulis.

Pangandaran,     Februari 2014

                                                                                                           Disetujui oleh,

Penulis                                                                                                 Guru Pembimbing

Tirta Kusumah                                                                                      Tri Hastuti, S.Pd                               Nis.                                                                                                      Nip.-
                                                Mengesahkan,
Kepala SMP Negeri 1 Pangandaran


                                          Drs. Dodi Budiana M.Pd
                                                   NIP. 19680823 199303 1 007
















KATA PENGANTAR

Puji Syukur pantas kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami telah menyelesaikan Makalah tentang Persamaan Puisi Asmaradana Dengan Cerita Rakyat Damarwulan.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia maka dari ini kami membuat Makalah ini dengan penuh rasa syukur karena dapat menelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Terakhir, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruhpihak yang telah membeantu tersusunnya makalah ini. Semoga mekalah ini bermanfaat bagi kita semua dalam cara menulis Laporan Karya Tulis Ilmiah yang benar. Sekian dari penulis semoga makalah ini bermanfaat.


                                                                                                            Februari,2014

Penulis















DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3 Hiotesis Penelitian.................................................................................................... 1
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................................... 1
1.5 Manfaat Penelitan..................................................................................................... 1
1.6 Metode Penelitian..................................................................................................... 2
1.7 Sistematika Penelitian............................................................................................... 2

BAB II Kajian Pustaka
2.1 Kajian Pustaka.......................................................................................................... 3

BAB III Pembahasan
3.1 Pembahasan............................................................................................................... 4

BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan................................................................................................................ 5
4.2 Saran.......................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 6


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Setiap teks merupakan perpaduan kutipan-kutipan dan merupakan penyerapan serta  perubahan bentuk teks-teks lain. Terkait dengan pernyataan di atas, Goenawan  Mohamad sebagai salah seorang dari sederetan Penyair Indonesia telah memberi warna cukup kuat dalam perpuisian di Indonesia dengan beberapa  hasil karyanya. Sebagai contoh yaitu puisi “Asmaradana”. Penyair ini menciptakan Puisi tersebut dengan Mitos yang telah ada (Darmawulan) dengan tema yang masih cukup relavan Dengan Tujuan menghindarkan kebosanan Pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat di ambil  suatu rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah Puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad dan Cerita Rakyat Damarwulan memiliki kesamaan?.
1.3  Hipotesis Penelitian
Melihat rumusan masalah tersebut maka dapat diambil Hipotesis sebagai berikut : “Puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad dan Cerita Rakyat Darmawulan akan memiliki kesamaan”.
1.4  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini untuk:
1.      Mengetahui apakah puisi Asmaradana Karya Goenawan Mohamad dan cerita rakyat Damarwulan memiliki kesamaan.
2.      Meningkatkan ilmu tentang Puisi
1.5  Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah:
1.      Untuk memperluas wawasan
2.      Berlatih menyusun karya tulis ilmiah dengan cara lebih lengkap dan sistematika.
1.6  Metode Penelitian
             Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan, cara analisa data, dan membaca buku pelajaran.
1.7  Sistematika Penelitian
            Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Karya tulis ilmiah.





















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
             Puisi adalah suatu bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan di susun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa yakni dengan mengonsentrasikan fisik dan struktur batin (Herman J. Waluyo: 1991).
Menurut Z.F Zulfahnur (1996:81) puisi merupakan ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair mengenai kehidupan manusia,alam,dan tuhan melalui media bahasa yang estetis secara terpadu dan untuk didapatkan kata-katanya dalam bentuk teks .ada pun cerita rakyat menurut KBBI adlah cerita zaman dahulu di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan.



















BAB III
PEMBAHASAN
  3.1 Pembahasn
                     Berikut ini adalah hasil intepretasi puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad.
ASMARADANA
Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa hujan dari daun karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih kembali menampakan bimasakti yang jauh. Tapi di antara mereka berdua, tidak ada yang berkata-kata.
                     Lalu ia ucapkan perpisahan itu, kematian itu. Ia melihat peta nasib, perjalanan, dan sebuah peperangan yang tidak semuanya disebutkan.
                   Lalu ia tahu, perempuan itu tak akan menangis. Sebab bila esok pagi pada rumput halaman ada tapak yang menjauh ke Utara, ia takkan mencatat yang telah lewat dan yang akan tiba karena ia takkan berani lagi.
                   Anjasmara, adikku, tinggallah seperti dulu, bulan pun lamban dalam angin, abai dalam waktu. Lewat remang dan kunang-kunang, kaulupakan wajahku,kulupakan wajahmu.
                        (Sumber: Buku Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa, 2002)







BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab III dapat disimpulkan bahwa:
a.       Isi Asmaranda merupakan bagian dari kisah Damarwulan;
b.      Puisi Asmarandana karya Goenawan Mohamad dan cerita rakyat Damarwulan sama-sama menceritakan tokoh Damarwulan dan Anjasmara;
c.       Puisi Asmarandana merupakan bagian dari kisah kecil Damar Wulan;
d.      Perbedaan bentuk dua karya tersebut hanya pada kapasitas penceritaannya yaitu puisi Asmaradana hanya menceritakan peristiwa Damarwulan dengan Anjasmara, sedangkan cerita rakyat Damarwulan merupakann cerita utuh; dan
e.       Goenawan Mohamad dalam menulis puisi Asmaradana menggunakan cerita rakyat Damarwulan sebagai penimbul ide atau induk cerita.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1.      Untuk oenulisan puisi selanjutnya dibuat dengan aga lebih menarik agar pembaca tidak merasa bosan; dan
2.      Untuk kata-katanya tidak berbelit belit agar si pendengar paham isi puisi tersebut.














DAFTAR PUSTAKA
Herman J.Waluyo. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
________________.2002. Apresiasi  Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Z.F. Zulfahnur. 1996. Teori Sastra . Jakarta: Depdikbud.

_____________.1996. Sastra Bandingan. Jakarta: Depdikbud. 

Semoga Ini Bisa Membantu Anda sekalian dalam membuat Karya Ilmiah Amin
Continue reading Contoh Menulis Karya Ilmiah dan lembar Persetujuan